Sabtu, 27 April 2024

FBS 2019, Lombakan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Lomba Bahasa FBS 2019 juga tampilkan beberapa band anak muda di SMAN 2 Surabaya. Foto: Tim Smada Surabaya.

Festival Bahasa Smada (FBS) 2019, yang digelar SMAN 2 Surabaya, Sabtu (23/3/2019) kali ini tidak hanya melombakan Bahasa Inggris saja, tetapi juga Bahasa Jepang. Shodo menjadi satu diantara bagian yang dilombakan untuk Bahasa Jepang. Tahun depan diharapkan Bahasa Jerman juga dilombakan.

Mengusung tema Passionate Odyssey menurut Devy Rahmadiani, Ketua Panitia FBS 2019, dari tema ini ingin menampilkan sebuah konsep ancient adventure dan old tample yang ingin diperkenalkan pada masyarakat khusus nya pada peserta. Dari situ diharapkan peserta memiliki semangat pengembara dan berjiwa juang.

“Karena dari awal tema kami selalu mengusung konsep The Past yang artinya masa lalu. Konsep tersebut yang akhirnya kami jadikan sebuah inspirasi sehingga munculah ide tema yakni ancient adventure yang kemudian kami kembangkan menjadi sebuah judul: Passionate Odyssey yang artinya pengembaraan penuh semangat,” terang Devy Rahmadiani.

Devy menambahkan mudah mengaplikasikan tema serta konsep tersebut, karena menurut dia berkaitan dengan budaya serta semangat anak muda sehingga mengharapkan para pemuda semangat untuk mengetahui budaya serta habbit orang asing.

“FBS 2019 ini, kami menghadirkan sebuah perlombaan baru yakni Bahasa Jepang. Karena di Smada sendiri tidak hanya mempelajari Bahasa Inggris saja, namun juga Bahasa Jepang, dan di Surabaya sendiri banyak peminat lomba Bahasa Jepang,” tambah Devy.

Shodo adalah sebuah seni lukis kaligrafi yang berasal dari Jepang yang melambangkan penyampaian sesuatu yang disertai dengan kreativitas setiap orang yang membuatnya.

Pada FBS kali ini , setiap kelas XI menggunakan maskot berbeda dengan tema negara-negara di dunia, dan mereka berhasil menghadirkan maskot yang unik serta authentic yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Tidak hanya itu, penampilan drama adventure dari kelas X pun juga semakin memeriahkan event ini. Mereka kompak menampilkan drama musikal di panggung FBS 2019.

Endang Prihatin Pembina OSIS bidang Bahasa di Smada, FBS adalah satu diantara ajang untuk generasi muda mendalami dan menguasai bahasa internasional. Serta kreatifitas dalam mengolah seni dan bahasa tubuh.

“Karena saya mendukung minat dan kreatifitas siswa untuk menanamkan rasa percaya diri pada mereka, karena saya menganggap bahwa mereka memiliki bakat dan minat disana, sementara kalau bakat dan minat tidak dikembangkan, maka tidak tersalurkan semestinya,” tutur Endang.

Endang juga mengapresiasi bidang baru yang dilombakan di FBS 2019, yakni Bahasa Jepang. Menurutnya, ini merupakan satu diantara upaya memperkenalkan bahasa internasional selain Bahasa Inggris pada pelajar.

“Tujuannya ingin menyiapkan sebuah konsep yang baru, sehingga mengenalkan bahasa internasional tidak hanya Bahasa Inggris saja. Juga Bahasa Jepang, dan Insya Allah ke depan nanti akan disusul bahasa-bahasa lainya,” tegas Endang.

FBS tahun depan diharapkan Endang, menghadirkan suatu hal yang baru lagi, yang dapat meningkatkan kualitas serta esensi event bahasa ini. Diantaranya Bahasa Jerman yang belum dilibatkan tahun ini.

“Kami semua tentunya berharap tahun depan pada penyelenggaraan FBS akan tampil lebih bagus lagi dibanding tahun sebelumnya. Harapan kami para siswa bisa lebih berkreatifitas guna menarik minat peserta yang tahun ini belum ikut. Kalau tahun ini ada Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, tahun depan bisa ditambah Bahasa Jerman,” pungkas Endang.(Izal/SS Muda/SMAN 2 Surabaya)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs