Senin, 29 April 2024

Kreatifood 2019, Bekraf: Pertumbuhan Sektor Kuliner Masih Nomor Satu

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Pembukaan Kreatifood Expo yang diselenggarakan Bekraf pada 12-14 Juli 2019 di Mal Ciputra World. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menggelar Kreatifood Expo 2019, di Atrium Ciputra World, Surabaya, Jumat (12/7/2019). Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Bekraf menggandeng sebanyak 144 pelaku kreatif di bidang kuliner seluruh Indonesia.

Yuana Rochma Astuti Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf mengatakan, Kreatifood ini bertujuan untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.

Program ini, kata dia, telah menarik minat pengusaha rintisan atau startup dari seluruh Indonesia. Pada Kreatifood 2018, telah berhasil mempertemukan ratusan distributor dengan FoodStartup Indonesia yang bergabung di Kreatifood dan membukukan transaksi lebih dari Rp1 miliar selama acara berlangsung.

“Untuk tahun ini, Kreatifood diawali dengan sosialisasi di 10 kota untuk menarik para pelaku usaha kuliner berpartisipasi. Pelaku kreatif terpilih yang diseleksi melalui program Kreatifood dan Food Startup Indonesia kemudian mengikuti Kreatifood Expo yang diselenggarakan pada 12-14 Juli 2019 di Mal Ciputra World,” kata Yuana.

Selain itu, lanjut dia, pelaku kreatif tersebut juga akan dipertemukan dengan distributor, reseller, dan investor untuk membuka akses permasaran. Kemudian, 144 pelaku kreatif kuliner yang terlibat akan dikategorikan ke dalam beberapa zona. Antara lain ready to eat, ready to drink, food service, dan food ingredients.

“Tahun ini acaranya di Surabaya. Jadi tidak keliling kota. Tujuannya biar lebih efisien saja. Kalau kita mendatangi kota lain, bakal banyak butuh biaya, tenaga, dan waktu. Kasian para pelaku kreatif. Nah kalau sekarang, kita yang mengundang jaringan pemasar untuk hadir ke Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi subsektor kuliner terhadap Produk Dometik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan yang tertinggi pada 2016, yaitu mencapai 41,4 persen. Di tahun yang sama, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi USD 1,206 miliar dari sebelumnya USD 1,179 miliar.

“Saya rasa pertumbuhan kuliner masih menjadi nomor satu. Harapannya terus meningkat. Tapi kami tidak menentukan target dalam hal ini. Namun kami yakin, ini akan meningkat,” kata dia.

Sekedar diketahui, Kreatifood adalalah program Bekraf yang diinisiasi oleh Deputi Pemasaran pada akhir tahun 2016. Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor kuliner sebagai penyumbang PDB ekraf terbesar. Selain itu, juga menjadi salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.

“Dengan adanya keterlibatan penuh dari pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta, maka diharapkan dapat menjadi akselerator perkembangan ekonomi kreatif yang lebih cepat dan dapat menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya,” ungkap Joshua Puji Mulia Simandjuntak Deputi Pemasaran Bekraf.

Bekraf, kata dia, juga berupaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi dalam workshop bisnis yang diadakan setiap harinya oleh profesional dan mentor yang berpengalaman.(ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs