Senin, 29 April 2024

Menag Sambut Baik Pertemuan Tokoh dan Ormas-Ormas Islam di Kemenkopolhukam

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Lukman Hakim Saifudin Menteri Agama. Foto: dok. suarasurabaya.net

Wiranto Menko Polhukam mengundang tokoh-tokoh agama dan Ormas-Ormas Islam diantaranya membahas pembakaran bendera Tauhid.

Menanggapi hal tersebut, Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama mengaku bersyukur dengan adanya pertemuan ini.

“Saya bersyukur dengan pertemuan ini. Pertemuan ini sangat penting dalam upaya tidak hanya menjaga silaturahmi tetapi juga silatufikri, mempertemukan pemahaman kita terkait persoalan yang kita hadapi bersama,” ujar Lukman di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).

Kata Menag, negara Indonesia ini dikenal dengan negara atau bangsa yang agamis. Bahkan banyak kalangan di luar melihat bangsa kita adalah bangsa yang religius. Nilai-nilai agama menyatu terintegrasi dalam aktivitas keseharian kita.

“Keragaman itu bukan barang baru bagi kita. Kita hidup di tengah tengah kemajemukan. Walhasil, sebagai bangsa yang agamis, seharusnya heterogenitas bukan barang asing buat kita,” kata dia.‎

Menurut Lukman, agama menjadi penting dan relevan di tengah kompleksitasnya kehidupan, manusia mampu berjalan dan berpijak sesuai dengan nilai-nilai agama. Persoalannya kemudian bagaimana menyikapi keberagaman.

“Dalam melihat keberagaman atau memajukan, marilah lebih mengedepankan rahmat karena rahmat itu adalah esensi sesungguhnya dalam Islam,” jelasnya.

Kata dia, keragaman, kemajemukan, perbedaan setajam apapun harus dilihat dari perspektif rahmat bagi kita. Dalam konteks pemilu, Menag mengajak semuanya agar sama-sama memaknai bahwa putra-putra terbaik bangsa sedang berkompetisi untuk yang terbaik bagi bangsa ini. Jangan sampai perbedaan perbedaan yang ada menjadi gesekan di antara sesama anak bangsa.

Bagaimanapun juga, kata dia, kedamaian sesuatu yang wajib dijaga. Karena pengamalan dan penegakan syariat Islam hanya bisa dilakukan pada masyarakat yang rukun hidupnya. Untuk bisa mengamalkan ajaran agama maka dibutuhkan kondisi yang damai. Maka menjaga masyarakat yang damai harus dijaga.

Semua pada dasarnya memiliki nilai yang baik,hanya caranya saja yang berbeda. Karena syariat itu banyak jalan. Tetapi hakikatnya sama. Jangan sampai persoalan ini meruntuhkan sendi sendi kita dalam bernegara.(faz/dim/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs