Senin, 29 April 2024

Nelayan Rembang Senang Ganjar-Mahfud Luncurkan Program Penghapusan Kredit Macet

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ganjar Pranowo Capres nomor urut 3 saat makan ikan bersama nelayan di Tembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). Foto : istimewa

Program penghapusan kredit macet bagi nelayan yang digagas Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 3 disambut baik oleh nelayan di Rembang.

Sardi satu di antara nelayan Rembang mengatakan sangat mendukung program tersebut. Terlebih sangat membantu nelayan yang terlilit Kredit Usaha Rakyat (KUR) macet karena terkena musibah.

“Oh oke sekali itu. Sangat membantu nelayan,” kata Sardi saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Sardi mengapresiasi program Ganjar-Mahfud yang berkomitmen ingin menyejahterakan kelompok nelayan. Kemudian juga melepaskan para nelayan dari jeratan hutang ke negara.

Karena itulah, Sardi menyatakan dirinya bersama beberapa nelayan di Rembang sangat antusias menunggu program penghapusan kredit bagi nelayan direalisasikan.

“Tentu terbantu sekali dengan program ini,” kata Sardi.

Sementara itu, Ganjar mengatakan dirinya bersama dengan pasangannya Mahfud MD berkomitmen menyejahterakan kelompok nelayan. Untuk itulah, program penghapusan kredit macet bagi nelayan diluncurkan olehnya.

“Kalau ada persoalan yang cukup serius karena permasalahan teknis pekerjaannya maka rasanya mereka mesti dibantu,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, jumlah kredit macet bagi para nelayan jumlahnya mencapai Rp 129 miliar. Kebanyakan tunggakan kredit terjadi karena beberapa hal, di antaranya persoalan teknis pekerjaan dan penyebaran Covid-19.

“Maka kalau kita lihat kondisi-kondisi secara teknikal seperti itu menjadi problem, maka kita akan hapuskan kreditnya yang macet itu dan mudah-mudahan ini akan membantu mereka untuk bisa bangkit lagi,” jelas Ganjar.

Disebutkan Ganjar, ada hal lain yang membuat nelayan tidak mampu mencicil pinjaman. Misalnya pola jual-beli di TPI dan hasil penjualan ikan diterima nelayan setelah satu bulan.

“Pola-pola ketika jual beli di pelelangan ikan. Ternyata mundurnya sampe sebulan. Maka rasa-rasanya itu butuh akses permodalan untuk ketika mereka melepas ikannya, bisa langsung dibeli. Ini masalah dari nelayan di Rembang,” tutup Ganjar. (faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs