Jumat, 29 Maret 2024

Megawati Soekarnoputri Imbau Perguruan Tinggi Bantu Tingkatkan Produktivitas Pangan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP (tengah) saat konferensi pers di kantor DPP, Minggu (9/10/2022). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) mengimbau perguruan tinggi di Indonesia terutama fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan bergerak bersama membangun hegemoni di bidang pangan.

Pesan tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDIP. Menurutnya, Megawati memiliki perhatian khusus agar Indonesia mampu keluar dari tekanan global khususnya di bidang perekonomian. Sehingga, secepatnya bisa menggelorakan ekonomi rakyat.

“Tadi pagi Bu Mega mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi terutama fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan bergerak untuk bagaimana Indonesia membangun hegemoni di bidang pangan,” ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022)

Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga diminta bergerak melakukan penelitian benih-benih unggul supaya sektor pangan mampu mencukupi kebutuhan Rakyat Indonesia.

Hal tersebut, kata Hasto, menjadi pokok bahasan saat Megawati berdiskusi bersama Joko Widodo (Jokowi) Presiden di Istana Batu Tulis atau Hing Puri Bima Cakti, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022) kemarin.

“Politik berdaulat di bidang pangan menjadi pembahasan serius Bu Mega dan Bapak Presiden Jokowi. Terutama agar perguruan tinggi pertanian, kelautan, dan perikanan agar mampu membantu meningkatkan produktivitas pangan,” tutur Hasto.

Sekadar diketahui, pertemuan antara Megawati dan Jokowi berlangsung selama dua jam di Istana Batu Tulis. Hasto mengatakan, dalam pertemuan itu Jokowi dan Megawati membahas berbagai persoalan.

Selain itu, juga dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan. Hasto menuturkan, Megawati memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan.

“Ibu Mega membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis. Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik,” tutur Hasto.(faz/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
28o
Kurs