Senin, 29 April 2024

Kejar Target Wisatawan, Taman Safari II Kenalkan Arti Kedekatan dengan Satwa

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Kristian Kuntadi Area General Manager Taman Safari Indonesia II Prigen dan Baobab Safari Resort mengatakan, saat ini tercatat sebanyak 450 ribu wisatawan domestik dan 25 ribu wisatawan mancanegara, yang dominan dari Malaysia dan Singapura.

Pada 2017 ini, Taman Safari Indonesia II Prigen menargetkan peningkatan jumlah wisatawan sebanyak 20-30 persen dari jumlah realisasi kunjungan pada 2016 lalu. Jumlah wisatawan domestik yang datang ke Taman Safari Indonesia II pada 2016 lalu sebanyak 780 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 150 ribu.

“Kami optimistis, mudah-mudahan dengan kerja keras dan strategi pemasaran yang sudah kami laksanakan, target ini bisa tercapai di sisa enam bulan ini ,” ujarnya di Kantor Radio Suara Surabaya, Kamis (10/8/2017).

Jajaran Direksi Taman Safari baru-baru ini telah meresmikan Baobab Safari Resort yang melengkapi fasilitas akomodasi di Taman Safari Indonesia II Prigen. Peresmian resort itu dihadiri oleh Arief Yahya Menteri Pariwisata RI.

Di lahan seluas 350 hektare ini, pengelola Taman Safari Indonesia II Prigen mengkonservasi 1.700 satwa dengan jumlah 270 spesies. Dari yang tidak terlalu langka sampai yang sangat langka.

“Kami ingin menjadi perusahaan one stop shopping. Pengunjung bukan hanya melihat usaha konservasi, tapi juga melihat pemandangan alam, menikmati rekreasi dengan wahana permainan, F&B, dan ketersediaan akomodasi,” katanya.

Perkembangan akses melalui pembangunan infrastruktur jalan saat ini, menurut Kristian, menguntungkan Taman Safari Indonesia II. Melalui perkembangan itu, akses ke Taman Safari baik dari Surabaya, Pasuruan dan Malang, menjadi lebih dekat.

Soal strategi, kata Kristian, Taman Safari berupaya mengenalkan arti kedekatan dengan satwa kepada pengunjung dan calon pengunjung, sehingga memiliki rasa tanggung jawab untuk turut melestarikan satwa.

“Kami, di jajaran direksi dan R&D Taman Safari Group melihat, kedekatan dengan satwa itu suatu kebutuhan bukan hanya kemauan,” ujarnya. “Ada perasaan bahagia bagi kami ketika satwa hidup layak sebagaimana mereka hidup di habitatnya, berkembang biak hingga jumlahnya cukup banyak dan dinyatakan tidak lagi langka.”

“Contohnya badak, musim kawinnya sekali dalam tiga tahun. Kalau sampai hamil, dan sukses melahirkan, ada perasaan bahagia yang turut kami rasakan. Nah, ini yang ingin kami tularkan kepada pengunjung,” katanya.(den/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
29o
Kurs